Assalamu'alaikum Wr Wb Wq Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini mempunyai manfaat yang berguna bagi yang telah mengunjungi blog saya ini, karena blog saya ini merupakan kumpulan dari tulisan saya, semua tulisan saya, daripada ide terpendam sia sia, jadi saya tuangkan ke dalam blog saya ini. Selain itu sengaja saya berikan daftar daftar informasi, sebagai acuan atau pedoman bagi pengunjung blog saya ini. Akhir kata, terima kasih telah berkunjung, dan memanfaatkan isi dari blog saya. Wa'alaikum salam Wr Wb Wq

BIODATA SAYA

Foto saya
CIMAHI - BANDUNG, JAWA BARAT, Indonesia

Jumat, Juni 03, 2011

Ingat kamu

Teringat...selalu teringat.
Diriku pada dirimu.
Tak bisa...ku tak bisa.
Melupakan bayang dirimu.

Meski kuberada ditengah keramaian.
Diantara orang dan laju kendaraan.
Namun tetap saja,diri ini mengingatmu.
Namun tetap saja,aku terbayang padamu.

Sampai kapankah,ini kujalani.
Mengapa kutetap selalu mengalaminya.
Tak bisakah aku melupakanmu.
Mungkin hanya waktu,yang bisa menjawabnya.

Negeriku

Burung burung beterbangan.
Sambil bersiul dengan riang.
Diantara rumput dan bunga.
Yang tertiup angin sepoi.

Indahnya alam ini.
Sungguh tiada terkira.
Tak ada kata yang dapat mewakili.
Tuk menggambarkan pesona negeriku.

Seribu pulau terhampar.
Diantara laut dan sungai.
Beribu flora fauna dimiliknya.
Memperkaya kekayaan alam negeriku.

Aku Bisa

Sepertinya,aku harus bisa.
Untuk tetap,tegar dan tabah.
Meski hati dan diri ini.
Kadang kala merasa sangat rapuh.

Tiap kali,ketika aku goyah.
Diri ini seperti putus asa.
Namun tetap ku harus dapat bertahan.
Jangan sampai kumenjadi lemah.

Aku harus bertahan.
Aku harus tetap tegar.
Aku harus selalu kuat.
Tuk menjalani semua ini

Kenapa???

Kenapa....kenapa....
Semua harus tentang kamu?
Kenapa...kenapa....
Aku yang harus mengerti kamu?

Mengapa...mengapa....
Tak sekalipun tentang aku?
Mengapa...mengapa...
Kau tak pernah mengerti aku?

Tidak pernahkah kau memikirkannya.
Bagaimana perasaanku selama ini?
Haruskah kau tetap selalu egois.
Dan aku yang selalu saja mengalah.

Tak mungkin dan tak bisa.
Kubiarkan ini tetap terjadi.
Harus kuakhiri semuanya.
Karena kau bukan milikku lagi.

Jenuh..menghambar

Jenuh terasa hari ini.
Tak tahu,apa yang harus kulakukan.
Hanya membayangkan,yang tiada pasti.
Karena tak tahu harus berbuat apa?

Detik demi detik,Berlalu tanpa kesan.
Tiada hasil yang dapat capai.
Semakin hampa dan hambar hari ini.
Tiada yang dapat menghiburku.

Mengapakah ini terjadi.
Ingin kulepas dari semua ini.
Namun tak tahu harus bagaimana.
Hanya diam dan terpaku,kini kulakukan.

Ingin berlari,mengejar bayang tak pasti.
Namun semakin jauh dan tenggelam diri ini.
bayang yang kuharap,semakin menghilang.
Dan tiada pernah tersentuh lagi.

1x kumaafkan... 2x?...maaf aje,ye?!

Kau bilang,kau tak suka dia.
Kau bilang,dia hanya selingan.
Kau bilang,kau tak cinta dia.
Karena akulah,cinta yang sebenar.

Kenapa aku masih tetap,percaya padamu.
Padahal kau pernah mengkhinatiku sekali.
Tapi demi cinta,kumaafkan dirimu.
Kuterima dirimu lagi,meski kuragu.

Kau berjanji,kau takkan,temui dia lagi.
Kau bilang,kau telah berubah.
Karena kamu,juga mencintaiku.
Dan tak ingin kehilanganku lagi.

Namun janjimu ,adalah palsu.
Mulutmu lebih berbisa dari ular.
Ternyata kau masih bersama dia.
Sakitnya hati,kau khianati yang kedua kali.

Perih dan pedih,kurasakan kini
Kau memang tak pernah mau merubah.
Sekali kau khianati,masih dapat kumaafkan.
Tapi untuk yang kedua kali? Maaf...aje,yee.....

Sandiwara cinta

Hancur hatiku,melihat dirimu.
Ternyata engkau masih menemui dia.
Padahal kutahu,kau pernah terucap kata.
Kau tak akan temui dia lagi,itu katamu dulu.

Masih kuingat, di kepalaku ini.
Kau memohon padaku,tuk tak tinggalkanku.
Kau bahkan menghina dia didepanku,hanya tuk meyakinkanku.
Bahwa kau benar,tak akan menjumpai dia lagi.

Namun itu semua ternyata,hanya sandiwara cintamu.
Siapa terlena,pasti terjebak rayuan mautmu.
Seperti diriku,yang selalu kau permainkan dg cintamu.
Tak pernah kau beri tulus cintamu itu.

Kejam...kejam...dirimu kasih.
Atau memang itu sifatmu,semenjak dahulu.
Selalu kau permainkan orang yang tulus cinta kau.
Tanpa kau pikirkan sebab dari perbuatmu itu.

Sadarlah...jangan kau begitu tinggi.
Jangan sampai kau termakan karmamu.
Tak takutkah dirimu di nanti hari.
Kau akan alami,sakitnya dikhianati cinta.

Pupus Sudah

Tiada harapan kini lagi, antara kau dan aku.
Lebih baik kita langkahkan kaki di berbeda arah.
Karena tak mungkin lagi kau dan aku bersama.
Terlalu banyak perbedaan antara kau dan aku.

Sering kali kutahan sesak didada.
Agar kita tetap kan bisa bersama selalu.
Namun tetap saja kumerana akan tingkahmu.
Kau semakin liar dan tak terkendali.

Tak ada lagi cinta dihati kini.
Pupus sudah semua asa terhadapmu.
Kutak sesali perpisahan antara kita.
Andai kita tiada pernah berjumpa dulu.

Kuingin sekarang,lupakan aku,tinggalkan aku tuk selamanya.
Karena kutak mungkin menerimamu dan memaafkanmu lagi.
Tak akan ada lagi cinta dihati ini untukmu seperti dulu.
Pupus sudah semuanya telah berakhir,tak mungkin kembali sama.

Mungkin ini perlu waktu

Telah lama kutahan gundah dihati.
Resah hati ini akan segala sifatmu.
Tak sedikitpun kau berniat merubah diri.
Selalu saja kau anggap dirimu yang selalu terbenar.

Mungkin perlu waktu tuk melupakanmu.
Jujur kuakui kumencintaimu masih.
Namun tetap harus kutinggalkan dirimu.
Karena kau dan aku terlalu berbeda sangat.

Harus kuakhiri semua ini.
Tinggalkanmu tuk selamanya.
Agar tiada hati tersakiti lagi.
Biar kau bebas berbuat apa saja.

Tak mungkin ku kembali padamu lagi.
Terlalu sakit hati ini karenamu.
Tak mungkin pula kumenerimamu lagi.
Hancur sudah hati ini karenamu.

Pergi dan tiada pernah kembali.
Kutak akan pernah mengingatmu lagi.
Hanya kesengsaraan yang kudapat darimu.
Damai dihati setelah kutinggalkan dirimu.

Kusesali semua

Engkau sebenarnya adalah cinta yang selama ini kucari.
Kenapa kau tega lakukan semua ini padaku.
Orang lain telah memperingatkan padaku tentangmu padahal.
Waktu pertama kali mereka tahu tentang kita.

Itupun pernah kutanyakan padamu tentang kebenarannya.
Jawabmu santai saja,aku lebih percaya kau atau mereka.
Aku mencintaimu,maka kulebih percaya padamu.
Yang kuyakini,bahwa kau tiada akan pernah berdusta.

Akan tetapi kini semua itu kusesali.
Namun harus tetap kutanggung semua itu.
Tak pernah kubayangkan akan berakhir begini jadinya.
Otakmu ternyata sama busuknya dengan hatimu.

Sadarlah....

Kamu itu tak bisa jadi contoh yang baik.
Yang lain sudah berbuat baik,kamu masih belum merubah.
Apakah hatimu sehitam itu atau sudah mati.
Sehingga tak bisa lagi membedakan antara yang benar dan tidak.

Tak sadarkah kau,tak ingatkah kau.
Sudah banyak karunia yang kau peroleh.
Seharusnya kamu mensyukuri itu semua.
Tapi apa yang kau lakukan saat ini.

Kau malah semakin jauh dan tiada terkontrol.
Kau berbuat sekendak hatimu,sesukamu.
Kau terlalu pongah, terlalu sombong.
Sudah tertutup benarkah hatimu itu.

Sadar dan insyaflah,kembali kejalan yang benar.
Jangan kau terlalu dalam dan jauh terperosok.
Hanya dirimu yang bisa menolong dirimu sendiri.
Orang lain hanya bisa menasehati, tak lebih dari itu.

Segera kembalilah sebelum semua terlambat.
Tiada susah jalan untuk kembali.
Hanya niat dan keinginan yang kuat.
Dan berserah diri dengan tulus dan ikhlas.

DOA UNTUKNYA

Malam larut tak terasa

Sepi sendiri dikeheningan

Suara alam mengalun pelan

Di iringi angin malam

 

Kutermenung menatap bulan

Memikirkan dia yang di sana

Sedang apa dan dimana dia

Diri ini hanya berdoa..untuknya

Haruskah selalu dengan tangis

Masih terekam jelas,di ingatan ini.
Musibah demi musibah, selalu terjadi.
Tak ada yang bisa mengelaknya,walau sekejap.
Bila dia telah datang, menghampiri kita.

rasa haru masih menyelimuti,belum juga hilang.
Namun musibah tetap saja datang silih berganti.
Tidak saja harta atau benda hilang.
Namun orang yang dikasihi,telah pergi.

Tapi..sungguh sayang seribu sayang.
Semua itu masih belum buat kita sadar.
Rasa benci dan iri masih kita agungkan.
Tak peduli yang jadi korban saudara juga.

Demi membuat keinginan diri tercapai.
Tak peduli, tangis derai airmata saudara tercapai.
Beribu cara dilakukan untuk keegoisan diri.
Meski merenggut nyawa,orang yang dikasihi.

Dunia memang kejam dan tak bersahabat.
Tapi tak seharusnya kita menambah penderitaan.
Apakah harus dengan tangis,dari saudara kita.
Apakah tidak bisa dengan kedamaian.

Bunda ku tersayang

Hening malam menyelimuti diri ini.
Suara binatang malam memainkan irama.
Sinar rembulan berlomba di sela sela daun.
Berkejar kejaran menuju permukaan bumi.

Tangis bayi memecah keheningan malam.
Membangunkan sang bunda yang lelap tertidur.
Dengan penuh kasih sayang menenangkannya.
Memeluknya dengan penuh kasih sayang.

O...bunda
jasamu tiada terkira besarnya.
kau berikan perlindungan yang paling teraman.
Walau nyawa kau korbankan pun rela.

Dengan apa ku harus membalas.
Ku tak tahu apa arti senyum indahmu.
Selalu engkau doakan aku disetiap hela nafasmu.
Meski dirimu terkadang tak kuat menahan kantuk.

Baktimu tiada terkira nilai dan tanpa pamrih.
Meski kadang kenakalanku,membuatmu mengurut dada.
tapi tak pernah terucap keluh kesah dari mulutmu.
Hanya tatapan matamu yang menyirat sejuta makna.

Sepenggal hati

Tahukah kamu.
Apa yang kupikirkan kini.
Saat kau tak ada di sini.
Kemerenungi diri ini.

Malam begini.
Ditemani bintang dan bulan.
Sunyi digelap malam.
Suara jangkrik dikejauhan.

Ku ingat engkau.
Namun hati ini telah hampa.
Apakah ini suatu tanda.
Kutelah melupakanmu.

Sepenggal hati ini.
Tiada pernah kurasa lagi.
Merindu akan dirimu.
Seperti dulu lagi.

Jangan kau tanyakan.
Kenapa ini bisa terjadi.
Bukan salahmu atau diriku.
Tapi inilah yang terjadi.

Ku sendiri malam ini

Dingin angin malam
Membuatku sangat menggigil.
Tak tahan diri ini.
Seluruh tubuh berguncang hebat.

Kusendiri malam ini.
Tiada yang menemaniku.
Hanya hening malam.
Semakin membuatku sepi.

Dimana kah dia.
Yang selama ku tunggu.
Mengapa tiada datang .
Tinggalkanku sendiri.

O....bulan....
o...bintang...
apakah kalian tahu.
apakah yang harus,
kulakukan...kini.


o...malam....
o...hening...
apakah hanya kalian temanku.
bersama burung hantu.
yang sedang mencari makan.

andai ada dia disini.
temaniku malam ini.
mungkin kutak sendiri.
jalani malam yang gelap ini.

andai aku dulu.
tak begitu egois.
mungkin diri ini.
tetap kan bersama dia.

namun penyesalan.
tiada pernah ada guna.
hanyalah meninggalkan.
duka didalam hati.

Tiada yang pasti.

Harapanku....
Tiada yang pasti.
Benci dan rindu menjadi satu.
Tiada yang pasti.

Lelah hati ini.
Mengharap yang tak pasti.
Gelisah dihati ini.
Apakah penyebabnya.

Benci di hati ini.
Semakin menyesakkan.
Namun....
Rindupun semakin menggunung.

Aku ingin kembali.
Namun ku ingin pergi jauh juga.
Tapi kemana...
Aku tak tahu....

Selama ini...
Kucoba tuk bertahan.
Namun ku juga manusia.
Yang punya harga diri.

Telah kulupakan semuanya.
Jangan kau ungkit lagi.
Ikhlaskan semua..
Tak mungkin kita bersama lagi.