Sekali waktu aku bertanya padamu.
Masih cintakah kau pada diriku.
Karna jujur kini kusangsikan dirimu.
Ku ragu, ku tak percaya dirimu lagi.
Namun hanya senyum yang menghias bibirmu.
Kau tak beri jawaban yang pasti untukku.
Kau tak berusaha buatku yakin akan cintamu.
Malah ku smakin ragu akan cintamu.
Lepaskan diriku, bila kau terus begini.
Biarkan kucari, cinta pengganti yang lain.
Tak ingin ku terus slalu begini.
Karna ku tersiksa, ketidakpastian ini.
Atau biarkan ku hidup dalam kesendirianku.
Tanpa bayang dan cintamu yang tak pasti.
Akan kulanjutkan hidupku ini kembali.
Kan kurajut lagi cita citaku yang tertunda.
Lepaskan diriku, biarkan ku cari cinta yang lain.
Atau biarkan ku hidup dalam kesendirianku.
Akan kulanjutkan hidupku kembali.
Tanpa bayang dan cintamu yang tak pasti.
Assalamu'alaikum Wr Wb Wq
Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini mempunyai manfaat yang berguna bagi yang telah mengunjungi blog saya ini, karena blog saya ini merupakan kumpulan dari tulisan saya, semua tulisan saya, daripada ide terpendam sia sia, jadi saya tuangkan ke dalam blog saya ini.
Selain itu sengaja saya berikan daftar daftar informasi, sebagai acuan atau pedoman bagi pengunjung blog saya ini.
Akhir kata, terima kasih telah berkunjung, dan memanfaatkan isi dari blog saya.
Wa'alaikum salam Wr Wb Wq
BIODATA SAYA
Rabu, April 28, 2010
Kamis, April 22, 2010
PENYESALAN MEMANG DATANG TERLAMBAT
Lengkap sudah
Kau khianati hati ini
Tanpa perasaan
Kau hina diri ini
Kau bagaikan
Ular bermuka dua
Kau yang lempar batu
Tapi ku yang kau salahkan
Ternyata ku salah tlah memilihmu
Hatimu tak sepadan dengan wajahmu
Ku akui memang wajahmu menawan
Namun hatimu tak secantik rupamu
Kini ku sesali tlah memilih dirimu
Sbagai pendamping teman hidupku
Karna ku tak pernah bahagia denganmu
Dirimu slalu menyalahkan diriku
Andai dapat ku putar waktu kembali
Pasti tak akan pernah mau ku kenal kamu
Tapi nasi tlah menjadi bubur
Penyesalan memang selalu datang terlambat
Kau khianati hati ini
Tanpa perasaan
Kau hina diri ini
Kau bagaikan
Ular bermuka dua
Kau yang lempar batu
Tapi ku yang kau salahkan
Ternyata ku salah tlah memilihmu
Hatimu tak sepadan dengan wajahmu
Ku akui memang wajahmu menawan
Namun hatimu tak secantik rupamu
Kini ku sesali tlah memilih dirimu
Sbagai pendamping teman hidupku
Karna ku tak pernah bahagia denganmu
Dirimu slalu menyalahkan diriku
Andai dapat ku putar waktu kembali
Pasti tak akan pernah mau ku kenal kamu
Tapi nasi tlah menjadi bubur
Penyesalan memang selalu datang terlambat
HARUS APA AKU
Sayang.......
Aku rindu kamu
Aku perlu kamu
Aku ingin kamu
Aku.......
Sedang merasa sepi
Sedang merasa sedih
Sedang merasa kecewa
Ku tak tahu harus apa
Tak tahu mau apa
Apa yang harus kulakukan
Harus bagaimana aku
Harus kemana lagi
Harus berbuat apa lagi
Aku....
Aku....
Aku...
Aku....
Aku....
Aku....
Aku...
Aku...
Aku...
Harus apa aku..............
Aku rindu kamu
Aku perlu kamu
Aku ingin kamu
Aku.......
Sedang merasa sepi
Sedang merasa sedih
Sedang merasa kecewa
Ku tak tahu harus apa
Tak tahu mau apa
Apa yang harus kulakukan
Harus bagaimana aku
Harus kemana lagi
Harus berbuat apa lagi
Aku....
Aku....
Aku...
Aku....
Aku....
Aku....
Aku...
Aku...
Aku...
Harus apa aku..............
Senin, April 12, 2010
DARI BALIK JENDELA (III)
Dari balik jendela
Kulihat pepohonan saling berkejaran
Ada yang laju juga ada yang lambat
Berlomba dengan bangunan dan rumah
Dari balik jendela
Kulihat lampu bertaburan
Berbagai ukuran dan aneka warna
Bagai intan berlian yang sangat indah
Tiga jam perjalanan kutempuh
Kadang kurang kadang lebih
Banyak peristiwa kusaksikan
Rona kehidupan perubahan jaman
Kadang kulihat tanah luas membentang
Dihiasi bulir padi yang menguning
Kadang kulihat padatnya pemukiman
Untuk bernafaspun mungkin sulit sudah
Kulihat pepohonan saling berkejaran
Ada yang laju juga ada yang lambat
Berlomba dengan bangunan dan rumah
Dari balik jendela
Kulihat lampu bertaburan
Berbagai ukuran dan aneka warna
Bagai intan berlian yang sangat indah
Tiga jam perjalanan kutempuh
Kadang kurang kadang lebih
Banyak peristiwa kusaksikan
Rona kehidupan perubahan jaman
Kadang kulihat tanah luas membentang
Dihiasi bulir padi yang menguning
Kadang kulihat padatnya pemukiman
Untuk bernafaspun mungkin sulit sudah
TERBAWA EMOSI
Maafkanlah aku
Yang terbawa emosi
Ku tak mampu ku tak kuasa
Menahan semua amarah ini
Maafkanlah aku
Karna buatmu kecewa
Aku yang terbawa emosi
Ku khilaf ku salah
Inilah diriku sebenarnya
Semoga kau dapat mengerti
Dan memaafkan sgala khilafku
Saat ku terbawa emosi
Aku yang kau kira tegar
Aku yang kau kira kuat
Aku hanyalah seorang manusia
Ternyata begitu rapuh
Aku tak dapat menahan
Gejolak amarah di dada
Aku yang terbawa emosi
Tlah buatmu kecewa
Maafkanlah aku
Yang terbawa emosi
Ku tak mampu ku tak kuasa
Menahan semua amarah ini
Maafkanlah aku
Karna buatmu kecewa
Aku yang terbawa emosi
Ku khilaf ku salah
Inilah diriku sebenarnya
Semoga kau dapat mengerti
Dan memaafkan sgala khilafku
Saat ku terbawa emosi
Aku yang kau kira tegar
Aku yang kau kira kuat
Aku hanyalah seorang manusia
Ternyata begitu rapuh
Aku tak dapat menahan
Gejolak amarah di dada
Aku yang terbawa emosi
Tlah buatmu kecewa
Maafkanlah aku
STASIUN
TING TONG TUNG TENG
TUNG TENG TING TONG
TING TONG TANG TENG
TANG TENG TING TONG
Suara itu smakin akrab ditelingaku
Suara dari pengeras suara
Sesekali diselingi suara petugas
Memberitahu kedatangan dan tujuan kereta
Hilir mudik para penumpang
Berbagai ekspresi wajah mereka
Kularut dalam suasana stasiun
Tenggelam dalam hiruk pikuk
Rutin kukunjungi keluarga tercinta
Untuk melepas rindu bersama mereka
Meski lelah perjalanan kadang kurasa
Namun hilang semua saat kulihat halaman rumah
TUNG TENG TING TONG
TING TONG TANG TENG
TANG TENG TING TONG
Suara itu smakin akrab ditelingaku
Suara dari pengeras suara
Sesekali diselingi suara petugas
Memberitahu kedatangan dan tujuan kereta
Hilir mudik para penumpang
Berbagai ekspresi wajah mereka
Kularut dalam suasana stasiun
Tenggelam dalam hiruk pikuk
Rutin kukunjungi keluarga tercinta
Untuk melepas rindu bersama mereka
Meski lelah perjalanan kadang kurasa
Namun hilang semua saat kulihat halaman rumah
Kamis, April 08, 2010
UNTUK DIRIMU DIK
Tulisan ini kupersembahkan
Untuk dirimu adikku.
Agar kau lebih menghargai hidup.
Saat kau membaca puisi ini.
Jangan kau merasa putus asa.
Atau hilang semangat
Akan kehidupan ini
Yakinlah kepada NYA
Hidup ini sangat indah
Dan penuh dengan rahmat NYA
Hadapilah dengan senyum
Meski dirimu merasa sakit
Namun tetaplah tegar dik
Percayalah kau kan dapat melewatinya
Hidup ini terlalu berharga tuk di sesali
Jangan pernah kau tuk mensia siakannya
Hidup ini terlalu bermakna tuk di ratapi
Jangan pernah kau mengingkarinya
Bangkitlah adikku tersayang
Tersenyumlah, kejar terus mimpimu
Meski ke ujung samudera.
Untuk dirimu adikku.
Agar kau lebih menghargai hidup.
Saat kau membaca puisi ini.
Jangan kau merasa putus asa.
Atau hilang semangat
Akan kehidupan ini
Yakinlah kepada NYA
Hidup ini sangat indah
Dan penuh dengan rahmat NYA
Hadapilah dengan senyum
Meski dirimu merasa sakit
Namun tetaplah tegar dik
Percayalah kau kan dapat melewatinya
Hidup ini terlalu berharga tuk di sesali
Jangan pernah kau tuk mensia siakannya
Hidup ini terlalu bermakna tuk di ratapi
Jangan pernah kau mengingkarinya
Bangkitlah adikku tersayang
Tersenyumlah, kejar terus mimpimu
Meski ke ujung samudera.
Senin, April 05, 2010
RINDU KAMPUNG HALAMAN
Aku berada di sini
Walau bahagia kunanti
Namun tak dapat kuingkari hati
Sedikit demi sedikit
Perlahan namun pasti
Ruang relung hatiku dipenuhi
Rindu akan kampung halaman
Oh bunda, bagaimana keadaanmu?
Apakah bunda sehat selalu
Oh ayahanda, apa kabarmu?
Apakah baik baik saja
Kakak adikku tersayang
Apakah kalian teringat aku?
Seperti diriku teringat
Akan kalian semua
Aku sangat rindu
Rindu ayah dan bunda
Pada kakak dan adik
Dan juga kampung halaman
Sabtu, April 03, 2010
SAHABAT BANGKITLAH
Bila semua masalah ini smakin rumit
Yakinlah kita bisa hadapi semua
Karna semua ini hanyalah ujian kita
Sahabat ayo bangkit
Jangan biarkan masalah jadi penghalang
Kuatkan hati tuk raih mimpi
Bersama kita semua pasti bisa
Meraih bintang diatas langit
Yakinlah kita bisa wujudkan mimpi jadi nyata
Teruslah berusaha dan jangan kenal menyerah
Percayalah masalah pasti bisa diatasi
Walau sedikit dan perlahan tapi pasti
Langganan:
Postingan (Atom)