Assalamu'alaikum Wr Wb Wq Selamat Datang di blog saya, semoga blog ini mempunyai manfaat yang berguna bagi yang telah mengunjungi blog saya ini, karena blog saya ini merupakan kumpulan dari tulisan saya, semua tulisan saya, daripada ide terpendam sia sia, jadi saya tuangkan ke dalam blog saya ini. Selain itu sengaja saya berikan daftar daftar informasi, sebagai acuan atau pedoman bagi pengunjung blog saya ini. Akhir kata, terima kasih telah berkunjung, dan memanfaatkan isi dari blog saya. Wa'alaikum salam Wr Wb Wq

BIODATA SAYA

Foto saya
CIMAHI - BANDUNG, JAWA BARAT, Indonesia

Jumat, Desember 25, 2009

BIARKAN BUMI BERNAFAS

       Mungkin tulisan ini tak ada artinya, bagi orang yang tinggal di tempat yang masih banyak tanahnya, seperti di desa. Atau bukan berarti saya tidak mendukung gerakkan pemerintah dalam program penghijauan yang di gaungkan, seperti program penanaman seribu, sejuta, atau bahkan semilyar pohon. Saya mendukung sepenuhnya, segala program penghijauan dan penanaman tersebut, hanya saja saya sering merasa nelangsa, terhadap tanaman ataupun pohon pohon yang telah di tanam, tak ada yang merawatnya, dan sering kali lebih banyak yang mati daripada yang hidup, entah itu kekeringan, terinjak injak, tertimpa material berat, ataupun di makan hewan herbivora.
       Semua program penghijauan yang ada semuanya bagus, karena bertujuan untuk menghijaukan bumi ini yang sudah mulai tidak hijau lagi. Tapi akan lebih elok bila dari kita masing masing, memulainya dari lingkungan terdekat masing masing, yaitu dari rumah sendiri. Maksud saya, seperti yang saya bilang di atas tadi, mungkin bagi pembaca yang ada di desa, tulisan ini gak ada pengaruhnya. Tapi pernahkan ada yang memperhatikan, di kawasan yang padat penduduknya, di daerah perkotaan, di mana tiap jengkal tanah begitu berharga? Pernahkah ada yang memperhatikan, bagaimana keadaan bumi di sana?
       Memang tidak semuanya, tapi rata rata hampir semuanya, keadaan bumi di sana begitu menggenaskan (menurut saya lho) Bagaimana tidak? tanah seakan sudah tidak ada ! Semua tanah rata rata sudah tertutup semua, baik itu dengan pavin blok, di semen, di beton, bahkan ada yang di keramik. Coba perhatikan sekitar kita, dari rumah kita, tetangga kita, adakah yang masih menyisakan sepetak tanah untuk di tanami? Meskipun halamannya hijau oleh banyak tanaman dan pepohonan, tapi lihat dulu, dia menanamnya di mana? ternyata di POT TANAMAN. Memang hijau dan asri, sejuk lagi. tapi tak ada tanah yang masih terbuka. TAK ADA !
       Padahal bumi ini perlu bernafas, apa jadinya bila semua tanah telah ditutupi oleh pavin blok,semen, beton, bahkan keramik? dan tanaman di tanam di pot? Termasuk tanaman buah pun juga di POT? Bumi ini perlu bernafas, bukan hanya perlu hijau dan sejuk aja, tapi perlu rongga rongga untuk dia menyerap air, dan bernafas. Cobalah di bayangkan apa jadinya bila hidung kita yang kecil di tutup, pasti kita MENGGELIAT mencari nafas. Mungkin belum ada dampaknya sekarang, karena bumi masih mempunyai banyak permukaan tanah yang terbuka. (Berterimakasihlah pada saudara saudara kita di desa, yang masih mempertahankan lahannya untuk di tanami, tapi sampai kapan? karena banyak sudah sawah yang menjadi bangunan, mungkin lama lama kita menanam padi pun di POT juga)
       Cobalah...mulai sekarang, kita menyisihkan sepetak tanah yang terbuka di halaman kita, biarkan bumi mempunyai pernafasannya, gak usah banyak banyak, hanya sepetak aja, yang penting bisa di tanami, tapi sepetak itupun sudah cukup berguna, bila tiap rumah ada tanah yang bisa ditanami, bukan ditutup oleh semen dan lainnya. Karena ibarat hidung kita, meski kecil bentuknya, tapi itulah jalan nafas kita. Kita tanami sepetak tanah yang sedikit itu dengan tanaman yang kita sukai, selebihnya mungkin boleh di POT, tapi tetap harus ada yang ditanam di tanah, karena biarkanlah bumi kita dapat bernafas, dan kita pun dapat hijaunya serta saat hujan, kita dapat melihat air hujan langsung meresap ke dalam tanah, bukan mengalir di selokan, bahkan ada yang mengalir di jalan, akhirnya jalanpun jadi sungai dadakan saat hujan, karena selokan tak mampu untuk menampung, karena bumi tak bisa bernafas, tak bisa di jadikan resapan air, karena semua sudah tertutup oleh semen dan lainnya.,
      Marilah mulai sekarang, di rumah kita, ada sepetak tanah yang bisa ditanami, biarkan bumi bernafas lagi, terutama bagi kita yang tinggal di daerah kota, yang tiap jengkal tanah begitu berharga, tapi bumi juga berharga, jadi jangan ditutupi semua tanah yang ada, sisakanlah, UNTUK BUMI BERNAFAS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu alaikum
Terimakasih sudah membaca tulisan saya, saya akan senang sekali bila anda bersedia untuk memberikan komentar atas tulisan saya, untuk perbaikan tulisan saya.
Wa alaikum salam